Mayoritas pasar saham libur Hari Buruh pada Senin (1/5/2023). Namun, bursa saham saham Jepang dan Australia hari ini tetap buka, bahkan sukses menguat.
Indeks Nikkei Jepang tercatat menguat 0,92%, indeks Topix lebih tinggi lagi 1%. Indeks ASX Australia mampu menguat 0,35%.
Penguatan tersebut tentunya bisa menjadi kabar baik bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan dibuka kembali besok.
Pelaku pasar di pekan ini menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Pada Kamis pekan lalu Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2023 tumbuh 1,1% lebih rendah dari hasil survei Reuters terhadap para ekonom sebesar 2%.
Rilis tersebut tentunya membuat ekspektasi The Fed akan segera mencapai terminal rate. Suku bunga The Fed pada pekan depan diperkirakan akan naik lagi 25 basis poin menjadi 5% – 5,25% yang menjadi puncaknya, dan ada peluang akan dipangkas pada akhir tahun.
Sementara itu dari dalam negeri, rilis data inflasi akan menjadi perhatian besok. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan inflasi April 2023 akan menembus 0,47% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
Inflasi akan lebih tinggi dibandingkan pada Maret 2023 yang tercatat 0,18%.
Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan menembus 4,51%. Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan pada Maret yang tercatat 4,97%.
Selain itu, di pekan ini juga ada data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data produk domestik bruto (PDB) tersebut pada Jumat (5/5/2023), hasil survei dari Reuters menunjukkan pertumbuhan 5,95% (yoy) lebih rendah dari kuartal sebelumnya 5,01%.