Ini Cara Telkom Dorong Digitalisasi & Hadapi Tantangan Global

IndiHome Siap Jaga Momentum Positif di Era Pasca Pandemi

Internet menjadi bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di era teknologi saat ini, kehadiran internet mampu mendukung berbagai kegiatan usaha, pekerjaan, hiburan, hingga dunia pendidikan.

Sehingga, tidak heran jika peran Internet sangat besar dalam mendorong percepatan transformasi digital nasional dan menciptakan pertumbuhan ekonomi digital ke depan.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) pun sebagai BUMN mengambil perannya dalam mendorong percepatan transformasi digital nasional, salah satunya lewat IndiHome.

Direktur Consumer Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Venusiana, mengatakan, IndiHome melakukan 4 (empat) fokus kegiatan utama dalam menjawab tantangan, khususnya terkait dengan penyediaan layanan internet berkecepatan tinggi dan stabil.

Pertama yakni lewat Investasi penyebaran infrastruktur fiber seluas mungkin. Saat ini, kabel serat optik Telkom dalam mendukung IndiHome membentang sepanjang 170.885 kilometer (106.185 kilometer serat optik domestik dan 64.700 kilometer serat optik internasional) dari pusat kota hingga desa-desa terpencil di seluruh Nusantara atau setara dengan empat kali keliling bumi.

“IndiHome memiliki jangkauan area terluas di Indonesia yang mencakup 498 dari 514 kabupaten/kota termasuk 10 pulau terluar di Indonesia, yaitu Pulau Bintan, Karimun, Kei, Alor, Simeulue, Weh, Sebatik, Rote, Sabu dan Nusa Penida,” jelas Venusiana.

Kedua, Indihome senantiasa memberikan pelayanan optimal yang berkelanjutan (continuous Improvement) terhadap 7 journey pelanggan IndiHome mulai dari explore, buy, activate, use, pay, get support, terminate) melalui satuan tugas end-to-end improvement lintas unit untuk memberikan the best customer experience (CX).

Ketiga Perubahan portofolio produk IndiHome, mulai dari formulasi harga (pricing) hingga pengembangan produk.

“Saat ini, IndiHome tidak lagi menawarkan layanan 10 Mbps, melainkan paket yang mulai dari 30 Mbps dengan harga yang kompetitif dan perubahan dari sisi kecepatan upload dan download (ULDL) dari semula 1:5 menjadi 1:3,” terangnya.

Sementara fokus keempat IndiHome yakni Implementasi program higher speed same price (HSSP), yaitu penyesuaian kecepatan internet yang lebih tinggi tanpa adanya biaya tambahan untuk para pelanggan setia IndiHome.

Perubahan speed kecepatan pelanggan tanpa penambahan biaya ini dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap pertimbangan length-of-stay (umur pelanggan berlangganan IndiHome) dan biaya yang dibayarkan oleh pelanggan.

Hal tersebut membuat IndiHome sukses bertransformasi, dan berkontribusi menciptakan lingkungan digital, membangun masyarakat digital, dan mempercepat ekonomi digital.

Venusiana pun mengungkapkan, sejauh ini IndiHome telah mengedepankan nilai pemberdayaan masyarakat, demi mendorong roda perekonomian di daerah. IndiHome selalu berupaya memberikan kontribusi kepada masyarakat tidak hanya yang berkaitan dengan bisnis dan digitalisasi.

“Di samping penyiapan layanan terbaik untuk pelanggan, tanggung jawab IndiHome selama masa pandemi dan pasca pandemi adalah untuk menyiapkan program-program yang melibatkan secara aktif berbagai segmen masyarakat yang disebut dengan empowering society,” ujar Venusiana.

Seperti diketahui, sejak 2021, IndiHome sudah menerapkan konsep kegiatan hybrid offline terbatas dan online berbasiskan 3C yaitu creativity, charity, dan connectivity untuk mendukung tujuan empowering society tersebut.

Sebagai contoh, IndiHome menggelar IndiHome Pesona Aceh dengan andil mendukung berbagai komunitas seni, budaya, dan pendidikan di Aceh. Melompat jauh dari Aceh, IndiHome juga hadir di Papua dengan program IndiHome Wonderful Papua. Melalui program tersebut, IndiHome memberikan dukungan kepada para perempuan hebat penggerak ekonomi dan industri kreatif di Bumi Cenderawasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*